PENIMBUNAN
MATERIAL DAN PENGAMBILAN TANAH TIMBUNAN
DI PERBUKITAN DI
PINGGIRAN DANAU SENTANI
BERDAMPAK PADA
TENGGELAMNYA
RIBUAN RUMAH MASYARAKAT ADAT
SUKU SENTANI
Inilah..pola kerja pengusaha Indonesia,
Penderitaaan masyarakat miskin tidak
menjadi perhitungan mereka. Yang penting dan utama bagi mereka adalah mendapat
untung yang
sebesar-besarnya.
Tepatnya Tanggal 1,2 Maret 2013 , terjadi Hujan
Deras di Sentani,
Kabupaten jayapura, Pengungsian
masyarakat
kerumah-
rumah keluarga terdekat mulai terjadi oleh masyarakat
yang berdomisili di sekitar Danau Sentani ini , kenapa??, hujan sehari
telah menyebabkan permukaan air danau sentani naik setinggi 105 cm,
Umumnya rumah –rumah
penduduk
disini adalah rumah tiang, yang separuh
tiangnya
berada dalam air dan tertancap ke dasar
tanah , dan
separuhnya lebih kurang satu meter berada
pada
permukaan air. Bentuk dan tinggi tiang
seperti ini
telah menjadi hal yang lumrah bagi
masyarakat
disini dalam membangun rumah, karena itu
secara
umum rumah di danau ini tinggi tiangnya
hampir
sama .
Berkaitan dengan naiknya permukaan
danau kali ini, Beberapa orang tua di
atas usia 70 tahun, mengatakan bahwa
kejadiannya ini adalah kejadian kedua,…kejadiannya
pertama yang sama seperti ini terjadi di
tahun 6o-an. Tetapi saat ini itu waktu
turun
hujannya cukup panjang, tetapi kejadian
sekarang ,
aneh ..hujan lebat hanya sehari, tetapi
kenaikan air
cukup tinggi.
Danau Sentani , berada pada kabupaten
Jayapura
dan kotamadya Jayapura, diatasnya terdapat
4
distrik, distrik Sentani Timur, Distrik
Waibhu, Distrik Ebungfau, dan Distrik Sentani kota, dan
terdapat 27 kampung di dalamnya..
Kenaikkan Permukaan air setinggi 105 cm ,
ini menyebabkan ribuan rumah masyarakat
terendam dalam air, tinggi air dari lantai rumah
rata-rata 20 cm,
sehingga terjadi pengungsian kerumah-rumah keuarga terdekat.
Dari segi ekonomi, kejadiannya ini
berdampak buruk kepada aktifitas perikanan budidaya .
umumnya ikan yang di pelihara oleh masyarakat
disini adalah ikan nila dan ikan mas, aktifitas budidaya
ikan tidak lancar, karena ribuan keramba ikan terendam
dalam air dan puluhan juta ikan telah keluar dari
keramba
ikan, kerugian di perkirakan 2 milyard
rupiah, bahkan terdapat 5000 kg ikan nila siap
panen dalam beberapa hari, telah keluar dari keramba
ikan, dan
hidup bebas di danau Sentani.
Akibat
buruk lainnya adalah, tergenangnya taman- taman gizi yang di buat oleh masyarakat, di lingkungan sekitar rumah mereka , pada
taman gizi ini terdapat aneka tanaman sayuran bergizi
dan rempah-rempah seperti tomat dan bawang,
Karena naiknya permukaan air danau Sentani tanaman
di taman gizi ini terendam air dan beberapa di antaranya telah rusak, di perkirakan setiap
kampung terdapat 100 m persegi taman Gizi, dengan demikian maka 2700 m2 taman gizi terendam air dan rusak.
untuk mandi,minum dan masak. Umumnya sumur
penyedia air bersih ini di gali pada
halaman rumah,
saat ini, akibat naiknya air danau, ratusan
sumur
masyarakat di kampung ini telah terendam
air.
Kondisi ini berdampak pada sulitnya
mendapatkan
air bersih.
Perubahan-perubahan pada lingkungan hidup
akan
berdampak negative terhadap kebiasaan
llingkungan yang telah ada, Resapan-resapan
airyang menjadi ladang sagu
adalah ruang yang sangat penting dalam pengelolaan air secara alamiah, sehingga
dapat terjadi menagemant alamiah pengelolaan air.
Air dengan sendirinya akan terdistribusi ke
ruang-ruang resapan sehingga, kenaikan permukaan air
dapat di eliminir. Bagaimana dengan ruang
resapan-resapan air yang ada di Pinggiran Danau
Sentani??...Pada beberapa tempat, Resapan-resapan air telah tertutup dengan tanah timbunan yang sungguh
padat . penyebab utamanya adalah Aktifitas pelebaran Jalan raya Abepura-Sentani di
tahun 2012 dan memasuki 2013. Hal ini penyebabkan saluran-
saluran dan ruang resapan air tertutup sama
sekali, sehingga volume air yang bertambah akibat
hujan deras dalam sehari ini, tidak dapat
terdistribusi ke daerah resapan, sebaliknya menjadi materi
yang menyebabkan permukaan air danau naik hingga
1 meter saat ini.
Kanaikan air adalah akibat tertutupnya
resapan-resapan air,oleh timbunan tanah yang dengansembarang dan membabibuta di buang olehperusahaan BIP, sebagai kontraktor
pembangunanjalan ini.
Kerugian yang di alami masyarakat saat ini
akibat
meninggihnya air danau sentani cukup besar,
siapa
yang harus bertanggung jawab??, perusahaan
pelaksana pembangunan jalan ini harus
bertanggung jawab, karena aktifitasnya
menutup
resapan-resapan air dengan material tanah
dan
batu,sehingga tidak terjadi resapan air dan
menyebabkan ketinggian air menjadi naik,
dan
masyarakat yang kena dampak negatifnya.
Yaitu
Terendamnya: terendamnya rumah-rumah hunian, telah hancurnya usaha Keramba Apung ,
sulitmendapatkan air bersih karena sumur-sumur
terendam,Sayuran mentah yang cepat dan mudah di peroleh karena diberada di sekitar rumah kini menjadi sulit di dapatkan karena kebun-kebun Gizi yang cukup luas itu telah terendam air danau Sentani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar