RANCANGAN
PROGRAM
DESA IKAN-
KAMPUNG NENDALI
Oleh: Hendrik Palo
1.PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Dinamika pembangunan di Kabupaten Jayapura telah
diarahkan untuk implementasi visi-misi “Jayapura Baru”. Terdapat 5 agenda atau
program kerja utama yang perlu diperhatikan konsisten dan konsekuen dalam
seluruh penjabaran program-program
pembangunan, yaitu : (1) Memperkuat hak-hak Adat dan Pemberdayaan Masyarakat
Berkelanjutan ; (2) Menata Kembali Pemerintahan Daerah ; (3) Membangun
Masyarakat Cerdas ; (4)
Membangun Jayapura yang Sejahtera, Harmoni dan Damai ;
dan (5) Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Daerah.
Dua tahun masa kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati
sudah dilewati bersama, salah satu aspek yang konsisten ditegaskan adalah
terkait dengan Implementasi dan Penjabaran visi-misi Jayapura Baru. Dalam
rangka implementasi dimaksud, ruang tanggung jawab juga terbuka luas untuk
turut diisi oleh partisipasi masyarakat. Sehingga capaian pembangunan di daerah
dirasakan bukan hanya hasil karya Pemerintah semata-mata tetapi diakui sebagai
hasil karya bersama antara Pemerintah dengan rakyatnya.
Pemerintah kampung Nendali sebagai kampung
Otonom dan memiliki kewenangan yang cukup besar untuk memajukan
masyarakatnya, dalam hal ekonomi
misalnya, Pemerintah Nendali hingga saat
ini belum memiliki catatan baik, karena
belum nampak sektor ekonomi yang mendominasi, bahkan tidak ada sama sekali,
karena aktifitas Ekonomi di Kampung Nendali tidak merubah, ungkapan sebenarnya adalah masyarakatar disini masih meramu, dan hasilnya
hanya untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
Kampung Nendali memiliki potensi SDA yang melimpah,
tetapi 90% dari potensi ini belum terkelola , masih di manfaatkan dengan cara meramu, bukan orientasi profit, tetapi hanya untuk konsumsi sehari-hari.
Telah saatnya untuk perubahan kampung Nendali, sektor ekonomi perlu mendapat perhatian serius dan saat ini menjadi prioritas
kegiatan untuk di kerjakan. Potensi
perikanan yang dahulunya di usahakan dengan cara berburuh dan meramu, perlu di kembangkan menjadi usaha yang
permanen, usaha tetap dengan
membudidaya ikan. Dahulu tidak ber-orientasi
profit seperti yang ada selama ini, harus di rubah menjadi orientasi profit.
Hal ini akan terjadi dengan kegiatan
budidaya ikan dalam keramba Apung dengan
orientasi bisnis dan profit.
Banyak kampung mengambil sikap negatif untuk post ekonomi dalam Rencanaka
kegiatan Pembangunan kampung ( RKPK),
karena pengalaman buruk yang
pernah di alami oleh mereka. Ada alokasi
dana untuk pos ekonomi, tetapi aktifitas ekonomi macet dan tidak berkelanjutan,
karena itu pemerintah kampung menjadi apatis terhadap pos ekonomi. Dalam sektor perikanan juga demikian,
hal yang sama terjadi pada
kelompok-kelompok perikanan budidaya. Kepala kampung di kampung-kampung ini mengambil sikap untuk
tidak mendanai pos ekonomi untuk usaha perikanan.
Kenapa
usaha tersebut menjadi macet, kepala kampung tidak melihat hal ini, seharusnya masalah –masalah yang menjadi
penyebab macetnya usaha harus di
selesaikan lebih dahulu. Karena bukan
ketika memberikan dana dan usaha macet, tetapi usaha tersebut terhenti ketika telah operasional,
karena itu perlu menyelesaikan
masalah-malsah yang menjadi penyebab macetnya usaha.
Pengalaman kagagalan KJA cukup banyak kejadiannya di kampung Nendali. Hingga saat ini belum ada usaha perikanan di Kampung
Nendali yang berhasil dengan baik. Secara umum
pembudidaya di sini masih terkontaminasi dengan pengaruh meramu. Sehingga unsur-unsur bisnis yang justru ada
peluangnya untuk maju dan berkembang tidak di fungsikan. Pengalaman tersebut adalah pengalaman
negatif, tetapi dapat menjadi pengalaman positif apabila kejadian-kejadian tersebut di jadikan referensi
dan bahan belajar untuk melangkah lebih baik lagi, artinya bahwa tentu akan
terjadi perubahan –perubahan dalam
merealisasi program perikanan pemerintah dan masyarakat Nendali melalui
musrembang kampung sepakati Program Keluarga Mandiri dan Sejahtera Karena Karena ikan.
Nendali Kampung Ikan , mulai tahun 2015
Pemerintah dan masyarakat kampung
Nendali mengambil kebijakan untuk Meningkatkan Ekonomi Masyarakat dengan
mengembangkan Perikanan atau usaha Keramba jaring Apung. Seluruh masyarakat
menjadi sasaran dari program Nendali Kampung Ikan,
1.2. TUJUAN
Menciptakan Lapangan Pekerjaan , Menciptakn Sumber
pendapatan bagi masyarak di kampung
nendali
Meningkatkan
pendapatan Asli Kampung Nendali
1.3.
SASARAN
Sasaran
dari Program Nendali Kampung Ikan,
adalah Masyarakat Nendali . agar terjadi peningkatan ekonomi karena adanya
lapangan pekerjaan sebagai sumber pendapatan
1.4.
HASIL YANG DI HARAPKAN
· Penghasilan
4 bulan atau 1 musim tanam
Rp.200.000.000., dari 40 keramba ikan, dan 20 Keluarga sebagai pemilik
investasi.
· Pekerjakan
4 orang.
TAHAPAN
KEGIATAN
4. STRATEGI
Pelatihan Angkatan 1.
Adalah
kegiatan belajar mengajar sistem belajar orang dewasa, 20 orang yang menjadi peserta angkatan 1 akan
mendapat latihan tentang hak dan kewajiban
dan posisi mereka dalam usaha perikanan ini. Materi Pelatihan ini terdiri dari : Pengertian umum Tentang Investasi, hak dan Kewajiban Investor, tahapan Terima hibah
Pemerintah sampai dengan bagi hasil. Bagi hasil
sebagai berikut; 60/40. Dengan
perhitungan 60% untuk Oprasional usaha kembali, dan 40% untuk pemilik
Investasi. Jika ikan yang terjual 370 kg, @Rp.50.000, maka nilai kotor
yang di dapatkan adalah Rp.18.500.000. di bagi 60% dan 40% sebagai berikut.11.100.000./7.400.000.
Pembagian Kelompok.
Semua
masyarakat dalam hal ini kepala keluarga akan di libatkan dalam kelompok-kelompok
Investasi. 1 kelompok terdiri dari 20 anggota, Pembagian kelompok sesuai KK, sehingga tidak terjadi
monopoli. Karena terdapat 6 RT dalam
Desa Nendali maka akan ada 6 kelompok
dengan anggota 120 orang.
Perubahan dalam kelompok yang akan di terapkan oleh
Tiem BUMDes Nendali Makmur Abadi adalah
: 20 orang harus membentuk satu unit
usaha , artinya awalnya terdapat 20
orang, tetapi perlu di buat pertemuan untuk menunjuk pengelola dari
usaha perikanan ini. Yang dalam hal ini
, di sesuaikan dengan struktur ekonomi pemerintah kampung. Kelompok ini membetuk
Unit Produksi Perikanan . Demikian selanjutnya jika ada penambahan kelompok
lainya. Unit Produksi Perikanan 01 dan seterusnya, unit Produksi Perikanan tersebut
bertanggung jawab kepada Perusahaan
Pusat, yaitu CV Nendali Makmur Abadi ( Badan Usaha Milik Kampung Nendali).
Tenaga Kerja,
Unit
Usaha Perikanan 01 ini akan
memperkerjakan 1 orang Manager, 1 orang
keuangan, 1 orang bidang Produksi, 1 orang bidang Pemasaran. 3 orang pekerja
lapangan , Artinya 1 unit usaha terdapat 7
orang pekerja. 5 pekerja di tetapkan melalui rapat Pemegang Saham, di hadiri 20 orang
anggota pemilik usaha Produksi Perikanan
01. Rapat tersebut sekaligus memutuskan
dan menempatkan pekerja pada Job yang telah tersedia.
Asal Pekerja
Pekerja
ini berasal dari Keluarga 20 pemilik
saham ini, pemilik saham dapat memberikan kriteria atau syarat, orang seperti
apa yang dapat menjadi pekerja pada Unit Usaha ini. Baik pendidikan, batas usia, dan syarat
lainnya, untuk mendapatkan pekerja yang loyal dan bertanggung jawab atas kerja
yang di bebankan kepadanya.
Lahan Usaha
Dimana
Unit Produksi Perikanan ini di tempatkan,
dahulu penempatan keramba
menempel dengan rumah pemilik. Atau di bawah kolong rumah. Perubahan yang terjadi dalam Program Kampung
Nendali Desa ikan adalah, seluruh keramba di tempatkan pada suatu lahan usaha,
Lahan usaha ini harus menjadi keputusan bersama pada lahan yang mana.
Kampung
Nendali terdapat beberapa lahan yang potensial untuk Usaha Keramba Jaring Apung
ini.
a. Lahan Bhonga-Oloi.
Potensi
Keramba jaring apung Bhunga – oloi adalah potensi yang cukup baik, tetapi tidak di garap hingga saat
ini. Potensi ini dapat menempat 300-500
kotak KJA ukuran 3/3.2. potensi ini berada di sebelah timur kampung
Nendali. Kedalaman jika terjadi air pasang kedalamanya mencapai
3,5 meter. Jika air surut dan musim kemarau wilayah ini akan bertahan pada
kedalaman 2 meter di arah darat dan 3
meter di arah laut. Kawasan ini di perkirakan memiliki luas 2 Ha.
b. Lahan
Bakhoi-PhaeiBole-Ombole
Lahan
Bakhoi Phaeipole-ombole, adalah areal
yang terdapat di sebelah barat kampung
Nendali. Areal ini juga
belum digarap, areal ini sangat potensial untuk pengembangan usaha KJA, disini dapat di
tempatkan 500-1000 KJA. Kedalaman air
2m-3,5 Meter.
Membangun KJA
Proses
membangun KJA, langsung dikerjakan oleh pemilik KJA, 6 kelompok , 1 kelompok
kerja terdapat 20 kepala keluarga , dengan mendapat pengarahan dari BUMDes.
Keramba yang akan di bangun adalah keramba tancap, 4(empat) sudut menggunakan Kayu balok. Dengan ukuran 3x3x2 meter, bahan yang akan di
gunakan adalah waring.
Benih Ikan.
Benih
yang di butuhkan adalah benih ukuran 3-5 cm, 5/1 sebanyak 120.000 ekor. BUMDes Nendali akan
membangun kerja sama kesediaan benih ini dengan
Balai Benih Ikan milik Pemerintah Kabupaten Jayapura. Benih disiapkan
secara baik, ketika selesai pembangunan KJA, benih dapat di masukan.
Pengadaan Pakan Ikan
Bagaimana
pengadaan pakan ikan?, untuk menunjang kegiatan ini, pakan ikan, di datangkan
dari luar Papua, telah membangun
hubungan kerja dengan industri pakan ikan di Surabaya, dari sisi harga menjadi murah. BUMDes Nendali
Mandiri membutukan 1800 zak pakan ikan.
Warung Makan Ikan Makan
Lalapan Mujair
Sangat
strategis letak desa Nendali di Kecamatan Sentani Timur Kabupaten Jayapura
untuk Usaha Warung makan ikan lalapan mujair. Pasar
ikan mujair kadang menjadi dilematis, dan menurunkan semangat pembudidayaan
ikan , karena itu BUMDes Nendali akan
membangun 3 buah warung makan lalapan mujair.
Sekaligus ,menjadi tujuan pasar
dari usaha perikanan budidaya ini.
3
Warung makan ini, masing-masing di Kelola oleh 4 orang, 1 orang kasir, 1 orang
pembakar ikan, 1 orang penyedia minuman dan 1 orang Penyaji makanan. Setiap
pembelian, harus di catat dalam buku
penjualan., setiap hari setelah proses penjualan, di tutup jam 21,00. Jam 22.00 Penyetoran hasil kepada Bendahara BUMDes NeMA. Pekerja disini di berikan gaji mingguan.
Pasar Kampung Nendali
Pasar
Desa adalah fasilitas yang penting untuk
mendukung kegiatan perekonomian Desa.
Tetapi belum tersedia, karena vital untuk ekonomi kampung Nendali maka pemerintah Desa
harus membangun Pasar Desa. Pasar Desa ini adalah
pasar sehat, yang tidak menjual
sayuran atau buahan akibat pemberian saat kimia atau pestisida. Pada
pasar Desa, akan ada Lost pemasaran ikan
hidup, sebagai tempat pemasaran ikan hidup, dan pada lost ini akan di jual ikan
mujair dalam keadaan hidup.
Pekerja
penjualan ikan segar sebanyak 5 orang. 1
orang kasir, 1 orang penangkap dan timbang, 1 orang pemaket, 2 orang Pembantu
Pembersihan lingkungan pasar dan lain-lain.
Pasar Antara Kabupaten.
Pasar
antara kabupaten adalah Pasar di
kabupaten-kabupaten yang ada di Papua, adalah rencana pasar jangka
panjang. BUMDes Nendali Makmur Abadi ,
akan membangun kemitraan dengan pemerintah
kabupaten setempat untuk kelancaran pemasaran ikan disini.
Penyediaan gudang Pakan
ikan.
Kegiatan
ini adalah kegiatan membangun gedung permanen sebagai tempat
penyimpanan pakan ikan.
Tatacara Pembagian Hasil
Prinsip
Pertama bahwa Investor menerima dana yang telah
di alokasikan untuknya, kecuali kalau karena musibah, musibah di maksud adalah musibah akibat alam,
bukan karena kelalaian pengelola
keramba. Setelah di pasarkan, investor akan menerima RP.7.400.000. dan
Pengelolaa menerima 11.100.000. dalam 1
Tahun akan terjadi 3 kali musim
tebar. Kalkulasinya. 22.200.000. pengelola menerima 33.300.000.
Bagian
milik Investor di terima melalui Bank Papua. Karena terkirim oleh pengelola ke rekening investor.
Paling lambat 2 hari setelah uang di terima, dana tersebut sudah harus
terkirim.
Rencana Pengembangan
Usaha.
Masing-masing
anggota wajib menambah KJA, dalam 1 kali Panen Wajib Menambah 1 unit. Yang terdiri dari 2 petak KJA dan 1000 benih. Di harapkan dalam
waktu 5 tahun. 1 Anggota ini telah
memiliki 15 keramba ikan, penambahan ini menjadi tanggung jawab pengelola,
pengeluaran yang akan di gunakan untuk pengembangan ini adalah dari dana
60%. Setelah di bagi untuk gaji pekerja, Uang konsumsi,
Sumberda dana
Kegiatan Usaha perikanan ini akan di danai oleh Alokasi Dana Kampung. Sebesar Rp. 200.000.000 dua ratus juta
rupiah.,
Penutup.
Potensi
sumberdaya alam yang besar ini kalau tidak di manfaatkan tentu tidak ada
dampaknya untuk kehidupan masyarakat kampong
Nendali,
Hendrik Palo