Senin, 12 Januari 2015

DESA NENDALI .RANCANGAN PROGRAM PENGEMBANGAN KERAMBA JARING APUNG.



RANCANGAN PROGRAM
DESA IKAN- KAMPUNG NENDALI

Oleh: Hendrik Palo
 
1.PENDAHULUAN
1.1.          LATAR BELAKANG

Dinamika pembangunan di Kabupaten Jayapura telah diarahkan untuk implementasi visi-misi “Jayapura Baru”. Terdapat 5 agenda atau program kerja utama yang perlu diperhatikan konsisten dan konsekuen dalam seluruh  penjabaran program-program pembangunan, yaitu : (1) Memperkuat hak-hak Adat dan Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan ; (2) Menata Kembali Pemerintahan Daerah ; (3) Membangun Masyarakat Cerdas ; (4) 
Membangun Jayapura yang Sejahtera, Harmoni dan Damai ; dan (5) Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Daerah.
 
Dua tahun masa kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati sudah dilewati bersama, salah satu aspek yang konsisten ditegaskan adalah terkait dengan Implementasi dan Penjabaran visi-misi Jayapura Baru. Dalam rangka implementasi dimaksud, ruang tanggung jawab juga terbuka luas untuk turut diisi oleh partisipasi masyarakat. Sehingga capaian pembangunan di daerah dirasakan bukan hanya hasil karya Pemerintah semata-mata tetapi diakui sebagai hasil karya bersama antara Pemerintah dengan rakyatnya.

Pemerintah kampung Nendali sebagai kampung Otonom  dan memiliki kewenangan  yang cukup besar untuk memajukan masyarakatnya, dalam hal  ekonomi misalnya, Pemerintah  Nendali hingga saat ini belum memiliki catatan baik,  karena belum nampak sektor ekonomi yang mendominasi, bahkan tidak ada sama sekali, karena aktifitas Ekonomi di Kampung Nendali tidak merubah,  ungkapan sebenarnya adalah  masyarakatar disini masih meramu, dan hasilnya hanya untuk kebutuhan hidup sehari-hari.

Kampung Nendali memiliki potensi SDA yang  melimpah,  tetapi 90% dari potensi ini belum terkelola ,  masih di manfaatkan dengan cara meramu,  bukan orientasi profit,  tetapi hanya untuk konsumsi sehari-hari. 

Telah saatnya  untuk perubahan kampung Nendali,  sektor ekonomi perlu mendapat  perhatian serius dan saat ini menjadi prioritas kegiatan untuk di kerjakan.  Potensi perikanan yang dahulunya di usahakan dengan cara berburuh dan meramu,  perlu di kembangkan menjadi usaha yang permanen,   usaha tetap dengan membudidaya ikan.  Dahulu tidak ber-orientasi profit seperti yang ada selama ini, harus di rubah menjadi orientasi profit. Hal ini akan terjadi dengan  kegiatan budidaya ikan  dalam keramba Apung dengan orientasi bisnis dan profit.

Banyak kampung mengambil  sikap negatif untuk post ekonomi dalam Rencanaka kegiatan Pembangunan kampung ( RKPK),  karena  pengalaman buruk yang pernah di alami oleh mereka.  Ada alokasi dana untuk pos ekonomi, tetapi aktifitas ekonomi macet dan tidak berkelanjutan, karena itu pemerintah kampung menjadi apatis terhadap pos ekonomi.  Dalam sektor perikanan juga  demikian,  hal yang sama terjadi pada  kelompok-kelompok perikanan budidaya. Kepala kampung  di kampung-kampung ini mengambil sikap untuk tidak mendanai pos ekonomi untuk usaha perikanan.
Kenapa  usaha tersebut menjadi macet, kepala kampung tidak melihat hal ini,  seharusnya masalah –masalah yang menjadi penyebab macetnya usaha  harus di selesaikan lebih dahulu.   Karena bukan ketika memberikan dana dan usaha macet, tetapi usaha tersebut  terhenti ketika telah  operasional,  karena itu   perlu  menyelesaikan  masalah-malsah yang menjadi penyebab macetnya usaha.
Pengalaman kagagalan  KJA cukup banyak  kejadiannya di kampung Nendali.  Hingga saat ini belum ada usaha perikanan di Kampung Nendali yang berhasil dengan baik. Secara umum  pembudidaya di sini masih terkontaminasi dengan pengaruh meramu.  Sehingga unsur-unsur bisnis yang justru ada peluangnya untuk maju dan berkembang tidak di fungsikan.  Pengalaman tersebut adalah pengalaman negatif, tetapi  dapat  menjadi pengalaman positif apabila  kejadian-kejadian tersebut di jadikan referensi dan bahan belajar untuk melangkah lebih baik lagi, artinya bahwa tentu akan terjadi perubahan –perubahan  dalam merealisasi program perikanan pemerintah dan masyarakat Nendali melalui musrembang kampung sepakati  Program  Keluarga Mandiri  dan  Sejahtera Karena   Karena ikan.
Nendali Kampung Ikan , mulai tahun 2015 Pemerintah  dan masyarakat kampung Nendali mengambil kebijakan untuk  Meningkatkan Ekonomi Masyarakat dengan mengembangkan Perikanan atau usaha Keramba jaring Apung. Seluruh masyarakat menjadi  sasaran dari program  Nendali Kampung Ikan,
1.2. TUJUAN
Menciptakan  Lapangan Pekerjaan , Menciptakn Sumber pendapatan  bagi masyarak di kampung nendali
Meningkatkan pendapatan Asli Kampung Nendali

1.3. SASARAN
Sasaran dari Program  Nendali Kampung Ikan, adalah Masyarakat Nendali . agar terjadi peningkatan ekonomi karena adanya lapangan pekerjaan sebagai sumber pendapatan

1.4. HASIL YANG DI HARAPKAN
·     Penghasilan 4 bulan atau 1 musim tanam  Rp.200.000.000., dari 40 keramba ikan, dan 20 Keluarga sebagai pemilik investasi.
·     Pekerjakan 4 orang.



TAHAPAN KEGIATAN
4. STRATEGI

Pelatihan Angkatan 1.
Adalah kegiatan belajar mengajar sistem belajar orang dewasa,  20 orang yang menjadi peserta angkatan 1 akan mendapat latihan tentang hak dan kewajiban  dan posisi mereka dalam usaha perikanan ini.  Materi Pelatihan ini terdiri dari :  Pengertian umum Tentang Investasi,  hak dan Kewajiban Investor, tahapan Terima hibah Pemerintah sampai dengan bagi hasil. Bagi hasil  sebagai berikut;  60/40.  Dengan  perhitungan 60% untuk Oprasional usaha kembali, dan 40% untuk pemilik Investasi.  Jika ikan yang  terjual 370 kg, @Rp.50.000, maka nilai kotor yang di dapatkan adalah Rp.18.500.000. di bagi 60% dan 40% sebagai berikut.11.100.000./7.400.000.


Pembagian Kelompok.
Semua masyarakat dalam hal ini kepala keluarga akan di libatkan dalam kelompok-kelompok Investasi.   1 kelompok  terdiri dari 20 anggota,   Pembagian kelompok  sesuai KK, sehingga tidak terjadi monopoli.   Karena terdapat 6 RT dalam Desa Nendali maka akan  ada 6 kelompok dengan anggota 120 orang.

Perubahan  dalam kelompok yang akan di terapkan oleh Tiem BUMDes Nendali Makmur Abadi  adalah :  20 orang harus membentuk satu unit usaha , artinya awalnya terdapat 20  orang, tetapi perlu di buat pertemuan untuk menunjuk pengelola dari usaha perikanan ini.   Yang dalam hal ini , di sesuaikan dengan struktur ekonomi pemerintah kampung. Kelompok ini membetuk Unit Produksi Perikanan . Demikian selanjutnya jika ada penambahan kelompok lainya. Unit Produksi Perikanan 01 dan seterusnya,  unit Produksi Perikanan tersebut bertanggung  jawab kepada Perusahaan Pusat, yaitu CV Nendali Makmur Abadi ( Badan Usaha Milik  Kampung Nendali).


Tenaga Kerja,

Unit Usaha Perikanan  01 ini akan memperkerjakan  1 orang Manager, 1 orang keuangan, 1 orang bidang Produksi, 1 orang bidang Pemasaran. 3 orang pekerja lapangan , Artinya 1 unit usaha terdapat 7   orang pekerja. 5 pekerja di tetapkan melalui rapat  Pemegang Saham, di hadiri 20 orang anggota  pemilik usaha Produksi Perikanan 01.  Rapat tersebut sekaligus memutuskan dan menempatkan pekerja pada Job yang telah tersedia.

Asal Pekerja
Pekerja ini berasal dari Keluarga 20  pemilik saham ini, pemilik saham dapat memberikan kriteria atau syarat, orang seperti apa yang  dapat menjadi pekerja  pada Unit Usaha ini.  Baik pendidikan, batas usia, dan syarat lainnya, untuk mendapatkan pekerja yang loyal dan bertanggung jawab atas kerja yang di bebankan kepadanya.


Lahan Usaha
Dimana Unit Produksi Perikanan ini di tempatkan,  dahulu penempatan keramba  menempel dengan rumah pemilik. Atau di bawah kolong rumah.  Perubahan yang terjadi dalam Program Kampung Nendali Desa ikan adalah, seluruh keramba di tempatkan pada suatu lahan usaha, Lahan usaha ini harus menjadi keputusan bersama pada lahan yang mana.
 
Kampung Nendali terdapat beberapa lahan yang potensial untuk Usaha Keramba Jaring Apung ini.

a.     Lahan Bhonga-Oloi.
Potensi Keramba jaring apung Bhunga – oloi adalah potensi yang  cukup baik, tetapi tidak di garap hingga saat ini.  Potensi ini dapat menempat 300-500 kotak KJA ukuran 3/3.2. potensi ini berada di sebelah timur kampung Nendali.  Kedalaman  jika terjadi air pasang kedalamanya mencapai 3,5 meter. Jika air surut dan musim kemarau wilayah ini akan bertahan pada kedalaman 2 meter  di arah darat dan 3 meter di arah laut. Kawasan ini di perkirakan memiliki luas 2 Ha.

b.    Lahan  Bakhoi-PhaeiBole-Ombole
Lahan Bakhoi Phaeipole-ombole,  adalah areal yang terdapat di  sebelah barat kampung Nendali.  Areal ini  juga  belum digarap, areal ini sangat potensial untuk  pengembangan usaha KJA, disini dapat di tempatkan 500-1000 KJA. Kedalaman air   2m-3,5 Meter.


Membangun KJA
Proses membangun KJA, langsung dikerjakan oleh pemilik KJA, 6 kelompok , 1 kelompok kerja terdapat 20 kepala keluarga , dengan mendapat  pengarahan dari  BUMDes.  Keramba yang akan di bangun adalah keramba tancap, 4(empat)  sudut menggunakan Kayu balok.  Dengan ukuran 3x3x2 meter, bahan yang akan di gunakan adalah waring.

Benih Ikan.
Benih yang di butuhkan adalah benih ukuran 3-5 cm, 5/1  sebanyak 120.000 ekor. BUMDes Nendali akan membangun kerja sama kesediaan benih ini dengan  Balai Benih Ikan milik Pemerintah Kabupaten Jayapura. Benih disiapkan secara baik, ketika selesai pembangunan KJA, benih dapat di masukan.

Pengadaan Pakan Ikan
Bagaimana pengadaan pakan ikan?, untuk menunjang kegiatan ini, pakan ikan,  di datangkan  dari luar Papua,  telah membangun hubungan kerja dengan industri pakan ikan di Surabaya,  dari sisi harga menjadi murah. BUMDes Nendali Mandiri membutukan 1800 zak pakan ikan.


Warung Makan Ikan Makan Lalapan Mujair
Sangat strategis letak desa Nendali di Kecamatan Sentani Timur Kabupaten Jayapura untuk Usaha Warung makan ikan  lalapan mujair.  Pasar  ikan mujair kadang menjadi dilematis, dan menurunkan semangat pembudidayaan ikan ,  karena itu BUMDes Nendali akan membangun 3 buah warung makan lalapan mujair.  Sekaligus ,menjadi  tujuan pasar dari usaha perikanan budidaya ini.
3 Warung makan ini, masing-masing di Kelola oleh 4 orang, 1 orang kasir, 1 orang pembakar ikan, 1 orang penyedia minuman dan 1 orang Penyaji makanan. Setiap pembelian, harus di catat  dalam buku penjualan., setiap hari setelah proses penjualan,  di tutup jam 21,00. Jam 22.00 Penyetoran  hasil kepada Bendahara BUMDes NeMA.  Pekerja disini di berikan  gaji mingguan.


                               
Pasar Kampung Nendali

Pasar Desa adalah fasilitas yang penting  untuk mendukung kegiatan perekonomian Desa.  Tetapi belum tersedia, karena vital untuk  ekonomi kampung Nendali maka pemerintah Desa harus membangun Pasar Desa.  Pasar Desa  ini adalah  pasar sehat, yang tidak menjual   sayuran atau buahan akibat pemberian saat kimia atau pestisida. Pada pasar  Desa, akan ada Lost pemasaran ikan hidup, sebagai tempat pemasaran ikan hidup, dan pada lost ini akan di jual ikan mujair dalam keadaan hidup.

Pekerja penjualan ikan segar sebanyak 5 orang.  1 orang kasir, 1 orang penangkap dan timbang, 1 orang pemaket, 2 orang Pembantu Pembersihan lingkungan pasar dan lain-lain.


Pasar  Antara Kabupaten.

Pasar antara kabupaten adalah  Pasar di kabupaten-kabupaten yang ada di Papua, adalah rencana pasar jangka panjang.  BUMDes Nendali Makmur Abadi , akan membangun kemitraan dengan pemerintah  kabupaten setempat untuk kelancaran pemasaran ikan disini.


Penyediaan gudang Pakan ikan.
Kegiatan ini adalah  kegiatan  membangun gedung permanen sebagai tempat penyimpanan pakan ikan.

Tatacara Pembagian Hasil

Prinsip Pertama bahwa Investor menerima dana yang telah  di alokasikan  untuknya,  kecuali kalau karena musibah,  musibah di maksud adalah musibah akibat alam, bukan  karena kelalaian pengelola keramba. Setelah di pasarkan, investor akan menerima RP.7.400.000. dan Pengelolaa menerima 11.100.000.  dalam 1 Tahun akan terjadi 3  kali musim tebar.  Kalkulasinya. 22.200.000.  pengelola menerima 33.300.000.

Bagian milik  Investor  di terima melalui Bank Papua.  Karena terkirim oleh pengelola ke rekening investor. Paling lambat 2 hari setelah uang di terima, dana tersebut sudah harus terkirim.

Rencana Pengembangan Usaha.
Masing-masing anggota wajib menambah KJA, dalam 1 kali Panen Wajib Menambah 1 unit.  Yang terdiri dari  2 petak KJA dan 1000 benih. Di harapkan dalam waktu 5 tahun.  1 Anggota ini telah memiliki 15 keramba ikan, penambahan ini menjadi tanggung jawab pengelola, pengeluaran yang akan di gunakan untuk pengembangan ini adalah dari dana 60%.  Setelah di bagi untuk  gaji pekerja, Uang konsumsi,


Sumberda dana

Kegiatan  Usaha perikanan ini akan  di danai oleh Alokasi Dana Kampung.  Sebesar Rp. 200.000.000 dua ratus juta rupiah.,

Penutup.
Potensi sumberdaya alam yang besar ini kalau tidak di manfaatkan tentu tidak ada dampaknya untuk  kehidupan masyarakat kampong Nendali,
Hendrik Palo





Tidak ada komentar: