SEMINAR BUDAYA SENTANI DAN
FESTIAL DANAU SENTANI
Tanggal 25-26 April 2012
Oleh : Hendrik Palo
1.
Pendahuluan
Seminar Seni Tari, Budaya dan
Festival Danau Sentani, di laksanakan oleh ikatan Seni dan Budaya sentani
dengan Pemberi Materi ; Aleks Griapon MSi (kepala LitBang Kabupaten Jayapura),
Yotam Fonataba (Kepala Dinas Pariwisata Kabupatenn Jayapura), Drs Fredy Sokoy
MSi ( Dosen Antropologi Uncen), Drs Jhon Ibo MM ( Ketua DPRP, Ketua Dewan
Kesenian Papua), acara ini di buka
dengan resmi oleh Sekda Kabupaten Jayapura. Peserta Nendali yang menghadiri Seminar ini adalah Herman Yoku Mewakili Tokoh
Adat, Rendy Wally mewakili Pemuda, Hendrik Palo mewakili Ondofolo Nendali
dan sebagai Ketua Tarian Khomboo
Nendali. Acara ini di lanjutkan dengan Hearing bersama Bpk Jhon ibo pada tanggal 3 Mei 2012, di
hadiri oleh Bpk Philips Walli (ondofolo Nendali), Abraham Wally (tokoh
Masyarakat), Abner Wally (Kepala Suku).
1.1.Latar
Belakang
Jaman boleh berubah, generasi boleh berganti, tetapi nilai –nilai budaya
adalah jatidiri yang tidak bisa di ganti dan di ukur dengan apapun, karena itu
perlu di bangkitkan dan di pertahankan demi identitas Phuyaka yang kita cintai
bersama (Kutipan dari Kerangka acuan seminar)
Hingga saat ini Pemerintah belum
menemukan konsep yang baik mengenai pelaksanaan Festival Danau Sentani walaupun
penyelanggaraannya telah memasuki untuk yang kelima kalinya di tahun 2012
ini. Konsep yang utuh yaitu di mulai
dari proses memproduksi hingga menjualnya, targetnya adalah semua pihak harus
di untungkan dari proses tersebut terutama masyarakat pemilik seni dan budaya
itu. Konsep dasar seperti ini belum di temukan karena itu di butuhkan ruang
untuk diskusi dan menemukan konsep FDS yang tepat.
Pelaksanaan Seminar Budaya sentani dan Festifal danau Sentani yang
berthema Budayaku hari kemarin, har ini dan esok, di selenggarakan dalam maksud
mencari model pelaksanaan FDS yang menguntung semua pihak.
1.2.Tujuan
Adapun Tujuan pelaksanaan seminar ini adalah untuk
·
Menginventarisir,
bentuk, jenis, ukuran dan gaya pertunjukkan pada FDS V serta masalah-masalah
teknis dalam penyelenggaraannya.
·
Mendorong
adanya materi pertunjukkan yang
variatif, sehingga pengunjung tidak
merasa bosan untuk mengikuti FDS selama 12 hari.
·
Memberikan
respon kepada pelaksanaannnya sehingga dapat meminimalisasi permasalahan, dan
memberikan rekomendasi kepada pemerintah sebagai pihak penyelenggara.
2.
Pelaksanaan
2.1.
Pelaksana
Kegiatan
Seminar ini di laksanakan oleh Ikatan Seni , Tari dan Budaya Sentani.
Sebua organisasi rakyat yang didirikan di tahun 2012, di ketuai oleh Korneles
Modouw.
2.2.
Waktu ,
Tempat dan Peserta
Seminar tersebut dilaksanakan pada tanggal 25-26 April 2012, di rumah
adat/ atau obhe Hele Halufoi obhe , yang
di hadiri oleh Ondofolo kose dari 24 Kampung, Ketua-ketua tari, dan tokoh
masyarakat.
2.3.
Mekanisme
Pelasanaan
Mekanisme pelaksanaan adalah alur proses penyelenggaraan seminar,
penyelenggaraan di awali dengan Doa pembukaan selanjutnya sambutan sekaligus
laporan dari ketua Panitia Pelaksana, di lanjutkan dengan sambutan oleh Ketua
Pelaksana FDS V dan di akhiri dengan
sambutan Sekda Kabupaten Jayapura dengan
resmi membuka seminar tersebut yang di tandai dengan pemukulan TIFA. Acara
selanjutnya adalah penyampaian persiapan-persiapan pelaksanaan FDS yang di
sampaikan oleh Theo Yepesa, di lanjutkan dengan penyampaian materi-materi.
2.4.
Pemateri dan
Topik Materi
Pemateri pertama adalah Aleks Griapon Msi beliau adalah Ketua LITBANG Kabupaten Jayapura yang memberikan materi tentang Pengembangan
Festifal Danau Setani, Pemateri Kedua adalah Drs. Fredi Sokoi. Msi
beliau adalah Dosen Antropologi di Uncen, Penyaji ketiga adalah Drs Jhon Ibo
beliau adalah Ketua DPRP Papua dan juga ketua Dewan Kesenian Papua, yang di akui oleh seluruh masyarakat sentani sebagai
Budayawan Sentani.
3.
Hasil –Hasil Seminar
3.1.
Pengembangan
Festifal
Festival danau sentani tidak
monoton menjual produk yang sama setiap tahunnya, tetapi perlu inovasi, perlu
di tambahkan dengan materi-materi yang baru yang lebih menarik bagi pengunjung, sehingga
peserta memutuskan untuk lebih memperkaya materi Festifal, beberapa yang menonjol dan menjadi
kesepakatan seminar ini :
Pelaksanaan Festifal akan di
laksanakan 3 kali dalam satu tahun. Masing-masing pada tempat yang berbeda.
Yauitu di Hele Yau, di Dermaga Kwadeware dan di Kalkote.
Dana merupakan aspek penting untuk mendukung semua proses dalam
mempersiapakan FDS , di sepakati agar dana pembinaan di tingkatkan menjadi 50
Juta rupiah.
Banyak sekali aspek yang harus di kerjakan dari persiapan hingga
pelaksanaan FDS, karena FDS perlu di kelola oleh suatu Badan , perlu adanya
Badan Pengelola FDS sebagai organisasi perncana dan pelaksana FDS.
3.2.
Penyelenggaraan
Kegiatan Untuk Kegiatan FDS 2012
3.2.1.
Tarian Perang
Untuk penyelenggaraan FDS V, Materi umum, atau materi yang akan menjadi
kerja bersama 24 kampung adalah Tari Perang dan Gemah Tifa. Menjadi materi
umum atau bersama karena semua kampung akan melibatkan orangnya dalam materi
ini, masing-maing kampung mendapat tugas untuk melibatkan 50 orang dalam Tarian perang
ini. tarian perang merupakan suguhan pembukaan bagi pengunjung.
3.2.2.
Gemah Tifa
Momen penting lainnya adalah kedatangan presidan SBY dalam rangka
pembukaan Jambore Nasional, pada tanggal 25 juni 2012 presiden di harapkan
untuk mempir ke Kalkote dan menyaksikan sendiri secara langsung kegiatan di
hari itu. Untuk penyambutan kedatangan
presiden akan di tontonkan GEMAH TIFA, masing-masing kampung di harapkan mengutus
50 orang untuk gemah Tifa.
3.2.3.
Stand
Perkampung
Secara umum peserta seminar memberikan penilaian bahwa FDS 2-4 lebih
menguntung masyarakat di Wilayah Timur Sentani,
sementara penduduk sentani di
wilayah barat dan tengan kurang mendapat manfaatnya dari aspek ekonomi. Hal
utama adalah bahwa masyarakat tidak memiliki ruang untuk memasarkan aneka produk wisata yang di
hasilkan oleh mereka. Dengan demikian di
sepakati bahwa Stand-stand yang di bangun di arena FDS ini harus memberikan
ruang juga bagi masyarakat dari wilayah tengah dan barat. Di sepakati
agar panitia penyelenggara membangun Stand untuk 24 kampung yang ada di Sentani.
3.2.4.
Pertunjukan
masing-masing kampung
Tarian Perang dan Gemah TIFA adalah pertunjukkan yang bersifat umum, masing-masing
kampung perlu mempersiapakan
materi-materi yang akan di pertunjukkan, misalnya tarian adat, atau sendra
tari, atau Yospan, atau Musik Tradisonal atau atraksi lainnya . pertunjukkan
terbagi dua yaitu perlombaan dan pertunjukkan biasa.
3.2.5.
Larangan-Larangan
Mutu dan kualitas produk pariwisata perlu di jaga, guna meninggihkan
angka pengunjung FDS, beberapa hal yang sangat di larang keras adalah, jangan
menggunakan pakaian sembarangan ketika tarian adat, harus menggunakan Pakaian
tarian yang asli. Untuk keamanan jangan ada orang Mabuk, Semua pertunjukkan
harus menggunakan TIFA di larang menggunakan benda lain untuk menggatikan TIFA.
Masing-masing kampung hanya dapat membawakan tarian yang merupakan miliknya,
tidak membawakan tarian kampung lain, kecuali di ijinkan oleh pemilik tarian.
4.
Rekomendasi
4.1. Ke ikut
Sertaan Nendali di FDS 2012
Pertunjukkan seremonial untuk hiburan
berbeda dengan pelaksanaan aslinya atau pelaksanaan yang sesunguhnya, dalam
pertunjukkan semua hal yang di pertontonkan adalah Asli tapi palsu. Apa lagi materi yang berhubungan dengan adat,
karena adat adalah sacral karena itu bahan, alat, dan materi harus yang palsu. Sehingga palakunya juga
dapat di laksanakan oleh orang-orang yang
tidak tepat. Hal ini yang tidak
di bedakan oleh masyarakat sehingga sering terjadi salah paham, FDS untuk
kepetingan hiburan semata.
Pada FDS 2012, Tugas masing-masing
kampung adalah menggerakkan masyarakat untuk mengikuti pembukaan dengan materi
tari prang. Masing-masing kampung akan
menghadirkan 50 orang . Tugas ini akan di kerjakan oleh Sdr.Yohanis Taime.
Yang
akan di kerjakan adalah:
·
Meng
organisir pemotongan bahan-bahan untuk membuat panah, dan sekaligus membuat
panah dan busur.
·
Menyelenggarakan
Latihan Tari Prang di kampung .
·
Meng hadirkan
10 orang untuk Latihan bersama di Waibhu, Nolobhu, Ralibhu sesuai jadwal Panitia
·
Menghadirikan
50 orang untuk geladi bersih tari prang di Kalkote.
Gemah Tifa untuk Penyambutan Presiden
Moment penting lainnya adalah
adanya kunjungan presiden SBY ke Kalkote, setelah membuka Jambore nasional
presiden akan mengunjungi FDS, seremoninya
adalah dengan gemah tifa, pemukul Tifa sebanyak 1400 orang, Pembuatan Tifa akan
di kerjakan oleh anak-anak Khomboo. Dan
yang akan bertindak sebagai Penabu Tifa adalah 50 orang .
4.2.2.
Rekomendasi untuk Pengembangan Seni, Budaya dan wisata
Nendali.
Festifal danau sentani merupakan
kebijakan pemerintah yang tepat untuk
menjual produk wisata kampung ke dunia International, tanpa di sadari oleh
penduduk kampung bahwa saat ini sentani menjadi perbincangan dunia, kondisi ini
sebenarnya memberikan lampu hijau bagi seluruh kampung untuk membenah
diri, bagaimana dengan kondisi Pengembangan Seni dan Budaya Nendali??
Nendali telah memiliki Khomboo sebagai pusat Seni, budaya dan Pariwisata Nendali, tetapi ini
sebatas wadah yang isinya belum ada sama sekali, katakasarnya Khomboo adalah
wadah kosong, apa yang harus di buat untuk memperkaya seni dan budaya Nendali??
Pertama adalah membuat wadah, kedua mengoorganisir masyarakat, ketiga
Inventarisir dan menggali semua asset seni dan budaya Nendali, ke empat
menyusun syair dan lainnya, kelima latihan , ke enam pagelaran, ke tuju
Evaluasi.
Mendorong Keikut
sertaan
Generasi muda
Penerus kampung adalah generasi
mudah yang ada saat ini , kita
membutuhkan suatu titik dimana orang tua sekarang dapat membuat keputusan bahwa
generasi mudah telah siap melanjutkan tugas-tugas adat dalam hal menjaga dan
memelihara kampung Nendali, hal mendasar
untuk mengambil keputusan adalah ketika generasi mudah terlibat dalam kegiatan-kegiatan
positif yang membawa nama baik kampung Nendali dan nama baik pimpinan-pimpinannya.
Dalam hal pengembangan seni dan budaya untuk tujuan Pariwisata ini, mengandung unsur
mengangkat nama baik Nendali, karena itu sangat di harapkan adanya keterlibatan
generasi mudah. Mereka harus di panggil dan di paksa untuk ambil bagian, demi
adanya generasi mudah yang lebih baik di
masa mendatang.
Mendorog kreasi
Masyarakat untuk mencipta;
lagu, ukiran, dan lain sebagainya,
Kreasi seni dan budaya dalam diri
masyarakat masih tersimpan, sementara
semua ini adalah aset yang perlu di kembangkan untuk memperkaya
materi seni dan budaya Nendali. Karena itu di perlukan adanya lomba-lomba skala
kampung ,misalnya lomba ukir, dan lain
sebagainya. Dengan adanya lomba akan tergali
potensi seni yang ada di masyarakat Nendali.
Adanya Taman Seni dan Budaya Nendali untuk
Penyelenggaraan
Seni secara terus menerus.
Nendali merupakan kampung yang strategis untuk menjual produk seni
dan budayanya, Cita-cita khomboo ke
depan orang Nendali akan hidup dari
potensi seni dan budaya yang ada pada mereka. Karena itu kita membutuhkan
terobosan-terobosan baru kea rah sana, Terobosan pertama adalah meminta Pemerintah untuk
menetapkan Nendali Menjadi Kampung Wisata.
Berikutnya adalah membangun Taman Seni
dan Budaya untuk tujuan Wisata. Selanjutnya adalah penataan kampung dengan
berdasarkan Masterplan kampung wisata, dan seterusnya.
Membangun
kemitraan dengan pihak lain untuk
pengembangan
seni dan budaya Nendali.
Pembangunan seni, budaya dan
Pariwisata membutuhkan keterlibatan banyak pihak, seperti Pemerintah, LSM, Tour Gatte,
Traveller, Hotel, dan lain sebagainya. Pada langkah awal yaitu pada proses
dialog dan negosiasi kita membutuhkan perguruan tinggi untuk memberikan masukan
tentang nilai ekonomi, kita juga membutuhkan pemerintah untuk proses pembangunan dan legalitas,
membutuhkan LSM sebagai pendamping dan lain sebagainya. Pada titik pasar produk wisata kita membutuhkan
Tour gate dan juga perusahaan-perusahaan yang mengatur perjalanan wisata orang
asing, karena itu perlu sekali membangun interaksi yang positif bersama para
pihak terkait pariwisata.
Seminar dan
Lokakarya Pengembangan Seni, budaya, dan
Wisata Kampung
Nendali.
Perencanaan yang baik adalah perencanaan yang berdasarkan rekomendasi
pertemuan ilmiah seperti seminar, karena itu sebelum melangkah ke kebutuhan-kebutuhan
lain perlu di dasari dengan selenggarakan minimal dua
kali seminar tentang pengembangan Seni, budaya dan wisata Nendali. Selanjutnya
di laksanakan lokakarya untuk menyusun perencanaan kerjanya.
5.
Penutup
Potensi wisata Nendali adalah lahan
pendapatan bagi masyarakat Nendali,
kita perlu berjuang keras untuk
mencapainya. Letak Nendali yang strategis adalah peluang yang harus di manfaatkan
dengan baik. Semua ini tidak terlepas dari partisipasi aktif seluruh masyarakat.
doc.hpl mei 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar