Selasa, 15 Mei 2012









Hutan sagu
Lumbung pangan local menjadi kawasan
target pembangunan.
Kampung Nendali-Distrik Sentani Timur-Kabupaten Jayapura-Papua.

Pemerintahlah yang justru memberikan  kesempatan kepada  badan usaha untuk mambabat habis hutan sagu di Papua. Hal ini terungkap ketika terjadi diskusi antara masyarakat sendiri di kampung Nendali Distrik Sentani Timur Kabupaten Jayapura. Lantaran hutan sagu di kawasan ini telah terdegradasi.

Sangat janggal antara sosialisasi perda  larangan pembangunan di kawasan hutan sagu dengan tindakan nyata dari pemerintah Kabupaten Jayapura. Seluruh kawasan hutan sagu di berikan kepada Badan Usaha . 

Hutan sagu adalah lumbung pangan local, ekonomi masyarakat Sentani yang pas-pasan seperti ini, lumbung pangan local adalah stok makanan yang sangat di butuhkan, pembelanjaan ke supermarket dan juga pasar umum..hanya mereka yang memiliki uang  yang dapat belanja kesana, tetapi masyarakat kampung mereka tidak dapat menjangkau kesana..karena itu hutan sagu menjadi kawasan penting bagi mereka. Pertanyaannya dalah kenapa PEMERINTAH Kabupaten Jayapura semakin BRUTAL menghabiskan hutan sagu…sementara masyarakat disana masih miskin???..

Ironis sekali..papan sosialisasi larangan..justru menjadi bahan bakar yang mempercepat proses penguasaan Kawasan hutan sagu oleh  badan usaha, sebagian besar kawasan hutan sagu..sagunya di habiskan dan diganti dengan tanah timbunan…ada apa sebenarnya…..

Khususnya di pinggiran  danau Sentani..hutan sagu menjadi tempat pemijahan ikan, kawasan ini sangan penting untuk ikan dan biota lain…Pemerintah Kabupaten Jayapura seharusnya Berhenti dan jangan lagi mengeluarkan Ijin kepada Badan Usaha untuk menghabiskan hutan Sagu….Stop berikan Ijin……..

Tidak ada komentar: